Misi Kepler dari badan antariksa Amerika Serikat (NASA) memastikan
telah menemukan dua planet seukuran Bumi yang mengorbiti sebuah bintang
seperti Matahari dalam sistem tata surya kita, demikian NASA seperti
dikutip Reuters, Kamis (22/12). NASA menyebut penemuan ini adalah
tonggak bersejarah dalam misi pencarian planet-planet serupa Bumi.
Kedua
planet yang dinamai Kepler-20e dan Kepler-20f ini adalah planet-planet
terkecil di luar sistem tata surya yang dikonfirmasi mengelilingi sebuah
bintang seperti Matahari, demikian NASA. Kedua planet baru ini
terlalu dekat ke bintang mereka untuk bisa disebut berada di zona layak
ditempati kehidupan (habitable zone) di mana ada air likuid pada
permukaan planet.
"Penemuan ini menunjukkan untuk pertama kalinya
bahwa planet-planet seukuran Bumi ada di sekitar bintang-bintang lain
(di luar Matahari) dan bahwa kita mampu mendeteksinya," kata Francois
Fressin dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge,
Massachusetts.
Kedua planet baru ini diyakini sebagai planet
berbatu. Kepler-20e agak lebih kecil dibandingkan Venus, dengan radius
0,87 kali dari jari-jari Bumi.
Kepler-20f sedikit lebih besar
dibandingkan Bumi dengan jari-jari 1,03 kali jari-jari Bumi. Kedua
planet ini berada di sistem beranggotakan lima planet yang dinamai
dengan Kepler-20, sedangkan jaraknya adalah 1.000 tahun cahaya dalam
konstelasi Lyra. Kepler-20e mengorbiti bintangnya setiap 6,1 hari,
sementara Kepler-20f mengorbit setiap 19,6 hari.Kepler-20f, yang bersuhu
800 derajat Fahrenheit, mirip dengan rata-rata hari planet Merkurius.
Suhu
di permukaan Kepler-20e yang mencapai lebih dari 1.400 derajat
Fahrenheit, bisa melelehkan kaca.
Teleskop ruang angkasa Kepler
mendeteksi planet-planet dan calon planet dengan mengukur kekuatan
cahaya lebih dari 150.000 bintang ketika planet-planet melintas di depan
bintang-bintangnya.
________________________________________________________________________
TEXAS, KOMPAS.com — Astronom menemukan tiga planet
melalui penelitian wahana antariksa tanpa awak Kepler milik NASA. Tiga
planet tersebut berukuran 0,78, 0,73, dan 0,57 diameter Bumi (12.756 km
pada ekuator). Ketiganya mengorbit bintang katai merah bernama KOI-961
yang ukurannya cuma seperenam dari Matahari serta terletak di konstelasi
Cygnus, berjarak 1,2 kuadriliun km dari Bumi.
"Ini tata surya terkecil yang kita temukan sejauh ini. Ini seperti antara Jupiter dan bulannya, dibandingkan dengan sistem keplanetan lainnya. Penemuan ini menunjukkan keberagaman sistem keplanetan di galaksi kita," kata John Johnson, pemimpin proyek penelitian dari California Institute of Technology.
Ketiga planet berjarak sangat dekat dengan bintangnya, hanya 0,6-1,5 jarak Bumi dengan Matahari yang rata-rata adalah 150 juta km. Johnson mengatakan, cuma dibutuhkan waktu kurang dari dua hari bagi planet-planet mungil itu untuk mengelilingi bintang KOI-961.
Semua planet yang ditemukan diperkirakan merupakan planet batuan. Namun, kedekatan jarak dengan bintang induknya membuat air dan kehidupan sulit terdapat di ketiga planet itu. Kisaran suhu tiga planet itu diperkirakan antara 447-177 derajat celsius.
Tata surya terkecil beranggotakan tiga planet ini ditemukan dengan metode transit. Astronom mengidentifikasi planet-planet dengan melihat kedipan cahaya bintang KOI-961. Kedipan bintang menandakan adanya planet yang mengelilinginya. Penemuan juga dibantu oleh astronom amatir, Kevin Apps.
Mengutarakan perasaan setelah menemukan tata surya dengan tiga planet ini, Johnson seperti dikutip Space, Rabu (11/1/2012), mengatakan, "Saya tidak bisa mengekspresikan perasaan senang saya ketika menemukan planet seukuran Mars. Sudah sangat sulit menemukan planet seukuran Bumi."
Temuan tata surya terkecil ini mengagumkan sebab planet-planetnya mengelilingi bintang katai merah. Penemuan ini menegaskan bahwa ada banyak tata surya dengan bintang induk berupa katai merah.
"Tata surya seperti ini bisa sangat umum di semesta. Ini sangat mengagumkan bagi para pemburu planet," papar Phil Muirhead dari California Institute of Technology yang juga terlibat penelitian.
Hasil penelitian dipaparkan di pertemuan tahunan American Astronomical Society yang berlangsung di Texas, Rabu kemarin.
"Ini tata surya terkecil yang kita temukan sejauh ini. Ini seperti antara Jupiter dan bulannya, dibandingkan dengan sistem keplanetan lainnya. Penemuan ini menunjukkan keberagaman sistem keplanetan di galaksi kita," kata John Johnson, pemimpin proyek penelitian dari California Institute of Technology.
Ketiga planet berjarak sangat dekat dengan bintangnya, hanya 0,6-1,5 jarak Bumi dengan Matahari yang rata-rata adalah 150 juta km. Johnson mengatakan, cuma dibutuhkan waktu kurang dari dua hari bagi planet-planet mungil itu untuk mengelilingi bintang KOI-961.
Semua planet yang ditemukan diperkirakan merupakan planet batuan. Namun, kedekatan jarak dengan bintang induknya membuat air dan kehidupan sulit terdapat di ketiga planet itu. Kisaran suhu tiga planet itu diperkirakan antara 447-177 derajat celsius.
Tata surya terkecil beranggotakan tiga planet ini ditemukan dengan metode transit. Astronom mengidentifikasi planet-planet dengan melihat kedipan cahaya bintang KOI-961. Kedipan bintang menandakan adanya planet yang mengelilinginya. Penemuan juga dibantu oleh astronom amatir, Kevin Apps.
Mengutarakan perasaan setelah menemukan tata surya dengan tiga planet ini, Johnson seperti dikutip Space, Rabu (11/1/2012), mengatakan, "Saya tidak bisa mengekspresikan perasaan senang saya ketika menemukan planet seukuran Mars. Sudah sangat sulit menemukan planet seukuran Bumi."
Temuan tata surya terkecil ini mengagumkan sebab planet-planetnya mengelilingi bintang katai merah. Penemuan ini menegaskan bahwa ada banyak tata surya dengan bintang induk berupa katai merah.
"Tata surya seperti ini bisa sangat umum di semesta. Ini sangat mengagumkan bagi para pemburu planet," papar Phil Muirhead dari California Institute of Technology yang juga terlibat penelitian.
Hasil penelitian dipaparkan di pertemuan tahunan American Astronomical Society yang berlangsung di Texas, Rabu kemarin.